rindusyurgaku

hidup akan lebih berarti bila dapat menjadi bagian orang lain

Ihsan

Allah by Maaida Noor

Allah by Maaida Noor (Photo credit: Wikipedia)

Ihsan adalah bahwa engkau menyembah Allah , seakan-akan engkau melihatnya . Apabila engkau tidak meihatnya_Nya . maka sesungguhnya  Dia melihatmu.

Ihsan bagi seorang muslim yang belum mengetahuinya , mungkin ibarat peti tua di gudang berisikan apa yang didevinisikan orang sebagai dokrin agama yang sudah basi , usang , dan tidak compatible (selaras ) dengan zaman . sejatinya tidak begitu , Ihsan dapat bermakna sebuah metamorfose hidup . Cungkring sebut saja begitu Seorang pekerja kelas biasa dengan sekebun obsesi ini sudah membuktikan . Sebelum ia memahami benar makna ihsan ., ia mengaku lumayan gemang . Pasalnya , ia sudah membangun komitmen untuk menikah dalam dekat . Kedua pihak sepakat untuk menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing . belakangan komitmen yang telah dibangun mengalami pemuaian secara ganas . pasangannya , mulai bertingkah dan menetapkan standarisasi materi yang takmungkin ia penuhi .

Cungkring ingin pergi tapi terikat komitmen . Cungkring sangat tau bahwa komitmen adalah harga mati . Ibarat baju komitmen adalah bandrol , sebentuk kesepakatan harga bersama tentang sebuah nilai . Semakin mahal baju semakin tidak bisa ditawar . Sebaliknya sehela baju murah akan sangat terbuka seluas-luasnya terhadap proses   tawar menawar . Tak peduli sekalipun kelak harganya terpelanting jauh dari nilai asal . Begitipun komitmen , bagi Cungkring ia adalah sebuah bandrol diri . Ia lebih tinggi dari dirinya sendiri . tak terbeli apapun ; baik  oleh impian sempit kita maupun dunia dan isinya . bahwa kemuliaan seseorang itu dinilai seberapaa keras ia menjaga segala komitmen yang ia bangun .

Walau Cungkring tau calonnya sudah menciderai komitmen bersama , belum ada niat Cungkring untuk minggat . Cungkring coba membenahi diri segala sesuatu . Ia juga menjelaskan standarisasi materi dan segala tetekbengeknya itu hanya persoalan waktu. Terkait erat dengan intensitas do’a , kesabaran dan kerja keras bersama . Tapi , sang calon ingin ingin yang serba instan . Cungkring coba mengimbangi keinginan calonnya . Kemudian ia merasa betapa telah terbungkuk-bungkuk harus mengejar “setora ‘ dari harga sebuah komitmen yang telah cidera . Puncak dari semua itu , Cungkring tawakal , sebab ia merasa sudah berdo’a secara keras , bekerja dengan cerdas dan beribadah secara ikhlas , “Tapi kalau belum rizkinyz mau bagaimana lagi .

Pada tahap ini Cungkring berlaku Ihsan . Dalam arti ia berusaha menyempurnakan pekerjaan danga  ikhlas dalam beribadah atau mengamalkan iman dan islam . Karena definisi ibadah yang sesungguhnya adalah aktifitas yang melingkupi segala yang disukai dan diridhai Allah . Sedang ihsan itu sendiri , menurut Ensiklopedi Islam Indonesia adalah kata kerja dari bahasa Arab berartiberbuat baik atau memperbuat kebaikan .

dalam Al-Mufradat Ragib Al-Asfahani menambahkan bahwa ihsan mencakup dua makna  ; pertama , memberikan kenikmatan atau kebahagiaan kepada orang lain ; kedua , mengetahui dengan terang tentang suatu pengetahuan dan mengejarkan dengan baik terhadap suatu pekerjaan . kata Ihsan sekurangnya 8 kali tecatat dalam Al-qur’an ( Al-Baqarah;83 , 178, 229 ,  at-Tubah;101 , an-Nisa ; 61 , al-ahqof ; 15 , ar-rahman ; 60 , dan an-Nahl;90 ) Ihsan secara khusus kerap disinonomkan dengan akhlak , etika atau budi pekerti yang baik menurut islam . Selain itu kata ini terkadang diartikandengan kesempurnaan diri . Ihsan juga merupakan trilogi atau soko guru ketiga bagi agama , setelah iman dan islam . karena bukanlah seorang pemeluk agama yang benar jika hanya menanam kepercayaan dalam hati ( iman ), tapi kepercayaan itu harus disertai amal perbuatan yang nyata ( Islam ) , dan amal perbuatan itu belum tentu cukup sempurna jika tidak disertai dengan ketulusan , keikhlasan  , dan kesempurnaan untuk berbuat baik menurut petunjuk Allah ( Ihsan )

Secara ringkas tapi sangat luas

Nabi mendefinisikan , ” Ihsan adalah bahwa engkau menyembah Allah , seakan-seakan engkau melihat-Nya . Apabila engkau tidak melihat-Nya . Maka sesungguhnya Dia melihat mu.” Inilah konsep hidup yang harus dijunjung tinggi . Seeseorang mukmin akan tekun bekerja bila diawasi bosnya dari dekat . Mungkin juga seseorang akan coba khusu beribadah bila didekatnya ada calon martua atau bagi orang-orang yang disegannyai . tapi bagaimana bila bos , calon mertua atau orang yang di seganai tak lagi mengawasi ?? maka , tak anaeh jika Indonesia top dengan korupsi . Kejahatan selalu saja ada di halaman satu . Jumlah orang yanag melakukan sek bebas mencapai 10 juta , aborsi 3 juta kasus pertahun . belum lagu narkoba yang sudah menjangkau kampung -kampung dengan konsumen yang variatif mulai dari usia 8 tahun sampai 72 tahun dan terus membengkak secara singnifikan . Akar dari segala permasalahan ini Sebenarnya sangat sederhana , banyak manusia terserimpung dalam pseudo ihsan , sebuah kesadran akan pemahaman ihsan yang semu . kita bersikap seolah-olah kenyamanan dan kemewahaan merupakan tujuan utama hidup , padahal yang kita perlukan untuk berbahagia sebenarnya ialKingsley dalam kata bijak hari ini .

Dan bagi Cungkring , Allah adalah seribu satu hal yang membangkitkan ssemangat hidupnya untuk selalau menjadi Ihsan , karena itu ia tak takut apapun termasuk jika komitmen pernikahannya harus dibekukan . yang tertaman kuat-kuat dibenaknya hanyalah menyempurnakan segala yang mampu dilakukan dengan lebih sempurna , lebih bergairah dan lebih bermakna . Cungkring semakin berdo’a dengan keras , bekerja dengan cerdas dan beribadah secara ikhlas . Cungkring sadar bahwa Allah tidak buta , Allah tidak salah mengirimkan rahmat-Nya . ini pernah bagian dari metamorfose  . Ini adalah bagian dari cahaya !

Ternyata 22 tahun kemudian Cungkring hidup bahagia denga istri dan anak-anaknya dalam bingkai iman . islam an ihsan , sementara calonnya yang dulu juga mendapatkan limpahan materi yang ia impikan beserta 5 anak dari 3 bapak yang berbeda setelahkawin cerai . Kini ia sendiri tanpa suami saleh yang mampu merapikan langkah dan dan membasuh keletihannya mengasuh serta mendidik 5 anak-anaknya . Ia sadar Cungkring benar dan coba kembali pada allah . Dalam tangis panjang di atas sajdah yang basah air mata ia mengajak kita berkaca , ”Mengapa harus menunggu 22 tahun untuk menerapkan iman , islam dan ihsan kalau kita mampu melakukannya hari ini ??

Sumber:Hikayah

August 9, 2012 Posted by | Hikayah | , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , | Leave a comment

   

Mif19.tea's Blog

Just a Little Scientific Inspiration 4 You

KITa Call Indonesia

Seruan di Ufuk Fajar

Mrs Djones' Journey

Journey through marriage and motherhood~

Qalbunsalima's Blog

Hati yang damai, tentram dan sejahtera

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.