Keajaiban Shalat
English: Al-Masjid al-Nabawi in Medina Saudi Arabia العربية: المسجد النبوي في المدينة المنورة، المملكة العربية السعودية فارسی: مسجد النبی در مدینه کشور عربستان سعودی (Photo credit: Wikipedia)
Bismillahirrahmanirrahiim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaaatuh,
Masjid Nabawi, Madinah.
Suatu ketika Rasulullah saw berada di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Selepas menunaikan shalat, beliau menghadap para sahabat untuk bersilaturahmi dan memberikan tausiyah. Tiba-tiba masuklah seorang pria ke dalam masjid, lalu melaksanakan shalat dengan cepat.
Setelah selesai, ia segera menghadap Rasulullah saw dan mengucapkan salam. Rasul berkata pada pria itu, “Sahabatku, engkau tadi belum shalat!”
Betapa kagetnya orang itu mendengar perkataan Rasulullah. Ia pun kembali ke tempat shalat dan mengulangi shalatnya. Seperti sebelumnya, ia melaksanakan shalat dengan cepat. Rasulullah tersenyum melihat “gaya” shalat seperti itu.
Setelah melakukan shalat untuk kedua kalinya, ia kembali mendatangi Rasulullah saw. Begitu dekat, beliau berkata pada pria itu,”Sahabatku, tolong ulangi lagi shalatmu! Engkau tadi belum shalat”
Lagi-lagi orang itu merasa kaget. Ia merasa telah melaksanakan shalat sesuai aturan. Meski demikian, dengan senang hati ia menuruti perintah Rasulullah. Tentunya dengan gaya shalat yang sama.
Memberikan tausiyah
Namun seperti kejadian tadi, Rasul menyuruh orang itu mengulangi shalatnya kembali. Karena bingung, ia pun berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melaksanakan shalat dengan lebih baik lagi. Karena itu ajarilah aku!”
“Sahabatku,” kata Rasulullah dengan tersenyum,” Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al-Fatihah dan surat dalam Al-Qur’an yang engkau pandang paling mudah. Laku, rukuklah dengan tenang (thuma’ninah), lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak. Selepas itu, sujudlah dengan tenang. Lakukanlah seperti itu pada setiap shalatmu.”
Kisah dari Mahmud bin Rabi’ Al-Anshari dan diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahih-nya ini memberikan gambaran bahwa shalat tidak cukup sekedar “benar” gerakannya saja, tapi juga harus dilakukan dengan tuma’ninah, tenang dan khusyu’.
Kekhusu’an rahani akan sulit tercapai, bila fisiknya tidak khusyu‘. Dalam arti dilakukan dengan cepat dan terburu-buru. Sebab, dengan terlalu cepat, seseorang akan sulit menghayati setiap bacaan, tata gerak tubuh menjadi tidak sempurna, dan jalinan komunikasi dengan Allah menjadi kurang optimal. Bila hal ini dilakukan terus menerus, maka fungsi shalat sebagai pencegah perbuatan keji dan munkar akan kehilangan makna. Karena itu, sangat beralasan bila Rasukaullah mengganggap “tidak shalat” orang yang melakukan shalat dengan cepat (tidak tuma’ninah).
Hikmah Gerakan Shalat
Sebelum menyentuh makna bacaan shalat yang luar biasa, termasuk juga asfek “oleh rohani” yang dapat melahirkan ketenangan jiwa, atau “jalinan komunikasi” antara hamba dengan Tuhannya, secara fisik shalat pun mengandung banyak keajaiban.
Setiap gerakan shalat yang dicontohkan Rasukaullah sarat akan hikmah dan bermanfaat bagi kesehatan. Syaratnya, semua gerak tersebut dilakukan dengan benar, tuma’ninah serta istiqamah (konsisten di lakukan).
Dalam buku Mukjiat Gerakan Shalat, Madyo Wratsongko MBA. Mengungkapkan bahwa gerakan shalat dapat melenturkan urat syaraf dan mengaktifkan sistem keringat dan sistem pemanasan tubuh. Selain itu juga membuka pintu oksigen ke otak, mengeluarkan muatan listrik negatif dari tubuh, membiasakan pembuluh darah halus di atak mendpatkan tekanan tinggi, serta membuka pembuluh darah di bagian dalam tubuh (arteri jantung).
Kita dapat menganalisis kebanaran sabda Rasulullah saw dalam kisah di awal. “Jika engkau berdiri untuk melaksanakan shalat, maka bertakbirlah.”
Saat takbir Rasulullah mengangkat kedua tangannya ke atas hingga sejajar dengan bahu-bahunya (HR Bukhari dari Abdullah bin Umar). takbir ini di lakukan ketika hendak ruku, dan ketika bangkit dari ruku.
Beliau pun mengangkat kedua tangannya ketika sujud. Apa maksudnya? pada saat kita mengangkat tangan sejajar bahu, maka otomatis kita membuka dada, memberikan aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat di lengan untuk dialirkan ke bagian otak pengatur kesemimbangan tubuh terjaga.
“Ruku’lah dengan tenang (tuma’ninah),” Ketika ruku, Rasulullah meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut (HR. Bukhari dari Sa’ad bin Abi Waqqash). Apa maknanya? Ruku yang dilakukan dengan tenang dan maksimal, dapat merawat kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang belakang (sebagai syaraf sentral manusia) beserta aliran darahnya. Ruku pun dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung, pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan saluran syaraf memori dapat dijaga dengan mengangkat kepala secara maksimal dengan mata menghadap ke tempat sujud.
“Lalu bangunlah hingga engkau berdiri tegak.” Apa maknanya? Saat berdiri dari dengan mengangkat tangan, darang dari kepala akan turun ke bawah, sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Hal ini dapat menjaga syaraf keseimbangan tubuh dan berguna mencegah pingsan secara tiba-tiba.
“Selepas itu sujudlah dengan tenang” Apa maknanya? Bila dilakukan dengan benar dan lama, sujud dapat memaksi-malkan aliran darah dan oksigen ke otak atau kepala, termasuk pula ke mata, telinga, leher dan pundak, serta hati. Cara sepperti ini efektif untuk membongkar sumbatan pembuluh darah dan jantung, sehingga resiko terkena jantung koroner dapat diminimalisasi.
“Kemudian bangunlah hingga engkau duduk dengan tenang.”Apa maknanya? cara duduk di antara dua sujud dapat menyeimbangkan sistem elektrik serta syaraf keseimbangan tubuh kita. Selain dapat menjaga kelenturan syaraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan betis, sampai jari-jari kaki. Subhanallah!
Masih ada gerakan-gerakan shalat lainnya yang pasti memiliki segudabg keutamaan, termasuk keutamaan wudhu. semua ini memperlihatkan bahwa shalat adalah anugrah terindah dari Allah bagi hamba beriman. Maka sungguh rugi orang-orang yang tak mau memanfaatkan fasilitas yang telah di sediakan Allah SWT ini. Sebab yang menikmati manfaat dari shalat yang dilakukan ini akan kembali kepada manusia itu sendiri. Wallaahu A’lam.
Sumber: Ponpes “Man An”
Related articles
- No More Excuses; Time to be a Hijabi (ejajufri.wordpress.com)
- Kajian Keberhasilan Hutan Kemasyarakatan(hkm)/hutan Desa Di Propinsi Bengkulu (uripsantoso.wordpress.com)
- Developing A Compassionate And Merciful Community (hifzanshafiee.wordpress.com)
- Constructive dialogue way to resolving ‘Allah’ issue (hornbillunleashed.wordpress.com)
- Him In The Mirror [2.3] (shiningstory.wordpress.com)
- Untuk ‘Own’ (engkaudanaku.wordpress.com)
Rate this:
January 25, 2013 Posted by rindusyurgaku | Hadits | "benar", "tidak shalat", (thuma'ninah, al-fatihah, Allah, bersilaturahmi, bertakbirlah, bingung., fungsi shalat, God, Hadits, Hikmah Gerakan Shalat, Imam Bukhari, Indonesia, Islam, jalinan komunikasi dengan Allah, Karena, Madinah, Madyo Wratsongko MBA, Mahmud bin Rabi' Al-Anshari, Malaysia, masjid nabawi, melaksanakan shalat, mengucapkan salam, menunaikan shalat, Mukjiat Gerakan Shalat, oksigen ke otak, pencegah perbuatan keji dan munkar, People, Quran, Rasul:, Rasulullah, Rasulullah saw, Rasulullah tersenyum, sahabat, senang hati, SlideShare, surat dalam Al-Qur'an, tenang dan khusyu', tidak sempurna, tidak tuma'ninah, urat syaraf, Wallaahu A'lam. | Leave a comment
About
Bismillahirrahmanirrahiim,
*** Ya Allah tenggelamkanlah anna di dalam kecintaan-MU supaya tiada sesiapapun yang dapat memalingkan anna dari-MU & jadikanlah anna sebagai wanita yang tegar & sabar penuh dengan keikhlasan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan rintanggan.
Anna memohan kepada-MU keimanan yang sempurna, keyakinan yang benar, amal yang di terima, ilmu yang bermanfaat, rizki yang luas & berkah, lisan yang senantiasa berzikir, hati yang senantiasa khusyu’ , kesembuhan dari segala penyakit & pertolöngan untuk selalu mentaati-MU
Sesungguhnya Engkau Maha atas segala sesuatu
Yaa Rabb cintakanlah anna kepada Iman & jadikanlah Iman sebagai hiasan di hati anna
Cukupilah anna dengan rizki-MU yang halal bukan yang di haramkan-MU & dengan ketaatan kepada-MU bukan bermaksiat kepada-MU & dengan karunia hanya dari-MU bukan selain-MU.
*”* RABBANAA AATINAA FIDDUN’YAA HASANATAN WAFIL AAKHIRATI HASANATAN WAQINAA ADZAABANNAAR
*”*ALLAHUMMAGHFIR LANAA DZUNUUBANAA WAKAFFIR ANNAA SAYYIAATINAA WATAWAFFANAA MA’AL ABRAARI, AAMIIN ALLAHUMMA AAMIIN YAMUJIBBASAILLIN ALLAHUMMA TAWIL UMURAHA WABARIK ALAIHA MA’A AHLIHA FIDDUNYA WAL AKHERAH,,YAA ARHAMMAROHIIMIN *”*
Asmaul Husna
Jam
Twitter
- say:aLLahuAKbar!..mizz suNnah raSulullaH,,,=)visit my blog rindusyurgaku.wordpress.com 7 years ago
Blogs I Follow
Twitter Updates
- Secerah Harapan wp.me/p2zR8P-iS 5 years ago
- Tafakur wp.me/s2zR8P-tafakur 5 years ago
- Tidak Ada Lagi Hukuman Pancung di Saudi? wp.me/p2zR8P-iH 5 years ago
- Nikah Beda Agama wp.me/p2zR8P-ir via @PerinduJannah2 5 years ago
- Nikah Beda Agama wp.me/p2zR8P-ir 5 years ago
-
Do'a Fiqih Hadits Hari-hari Besar Islam Hikayah Kajian Utama Kapsul Motivasi Konsultasi Syariah Konsultasi Zakat Kumpulan do'a Liputan khusus kongkong Motivasi Motivasi Diri Mutiara akhir Kalam Mutiara Al-Qur'an Mutiara Al Hadits Mutiara Hati Mutiara Hidayah Mutiara Islam Mutiara Kata Mutiara Munajat Mutiara Sakinah Mutiara Taskiyah MUtiara Utama Nasehat Puisi renungan Story Tazkiyatun nafs Uncategorized
-
Recent Posts
Top Clicks
rindusyurgaku
do you like my website ?
Archives
Categories
- Do'a
- Fiqih
- Hadits
- Hari-hari Besar Islam
- Hikayah
- Kajian Utama
- Kapsul Motivasi
- Konsultasi
- Konsultasi Syariah
- Konsultasi Zakat
- Kumpulan do'a
- Liputan khusus kongkong
- Motivasi
- Motivasi Diri
- Mutiara akhir Kalam
- Mutiara Al Hadits
- Mutiara Al-Qur'an
- Mutiara Hati
- Mutiara Hidayah
- Mutiara Islam
- Mutiara Karima
- Mutiara Kata
- Mutiara Munajat
- Mutiara Sakinah
- Mutiara Taskiyah
- MUtiara Utama
- Nasehat
- Puisi
- renungan
- Story
- Tazkiyatun nafs
- Uncategorized
- Wawasan Nusantara
Meta
Flickr Photos